Jogjakarta, Selalu ada alasan untuk kesana...!!! (Part.2 End)
"Pedasnya oseng mercon,
tak akan melunturkan cintaku padamu"
tak akan melunturkan cintaku padamu"
(Edo Rinaldo-Dalam Gombalan)
Sabtu, 24 Maret 2012. Makan Gudeg, Pantai Baron, Pantai Sundak, Oseng Mercon.
Pagi itu pukul 6, beberapa teman-teman hilir mudik bergantian masuk kamar mandi. Usapan tangan Ibu negara membelai kepala saya membuat mata ini terbangun (untung cuma mata XP), ditambah dengan gombalan Edo Rinaldo kepada sang kekasih nya " Haduuuhh, sayangku sudah mandi, Cantiknyaaaaa...!!!" (pret lah) serentak semua seisi ruangan tertawa... itulah candaan awal kita di pagi ini.
Kita out of topic dulu untuk membahas Edo & Nia, sebagai pasangan baru, mereka terlihat cukup santai menghadapi cercaan dan cengan (ledekan) kami semua, bagaimana tidak kedua sahabatku ini melakukan backstreet kelas kakap yang cukup rapat dan bersih untuk menutupi kedekatan nya... dan pada akhirnya Edo mengaku juga karena takut masa depan nya suram (dibaca:Gesekan Maut). Kalau dari kacamata saya, keduanya memiliki kepribadian yang saling menutupi, yang satu cewek kayak cowok, yang satunya cowok kayak cewek... Semoga kedua sahabatku ini bisa langgeng sampai bisa jadi besanan sama saya (Hwahahahahahaha).
Back to topic, setelah kami bersih bersih & pamit sama Mbah nya Fitra A.K.A Ibu negara, kami kemudian memutuskan untuk sarapan gudeg di jalan godean. Sarapan pagi ini disajikan makanan paling khas dari jogja dengan telur, Nangka & Krecek sebagai andalan nya, semua dari kami habis melahap sarapan ini kecuali si Andi, dengan alasan tidak doyan dengan nangka... (haissshh masih jaman gak doyan sayuran).
Gudeg pun habis dan perut sudah penuh, waktunya melanjutkan perjalanan ke tujuan utama kami ke jokja "Pantai". Walaupun kami tau cuaca berangin sedang tidak bersahabat, kami tetap memutuskan untuk tetap kesana dengan harapan masih bisa melihat keindahan pantai selatan jogja. Kendaraan kami bagi menjadi 2 kelompok, mobil 1 diisi oleh Ruslan, Alif, Saya (dika), Fitra, Edo, Nia, Haduhh, benar benar mobil In Love. Sedangkan mobil 2 diisi oleh Riki, Rosyid, Wijana, Andi, Yan Alex, Desti & Imam, mereka menamakan diri mobil Galau karena ada miss galau disana, siapa lagi kalau bukan Desti.
Perjalanan menuju pantai pertama, dimulai dari jalan raya imogiri kami terus menuju selatan jogja dengan bantuan Peta buatan Fitra (terima kasih sayang XP). Pada awalnya jalan hanya lurus dan berliku, namun setelah stengah jam berlalu jalan mulai menanjak dan turunan lumayan curam, untung kami memiliki kedua kusir handal yang mungkin terbiasa mengarungi jalan seperti ini. Setelah 2,5 Jam perjalanan sampailah kami di pantai Baron, dengan biaya masuk 8rb per orang, pantai ini cukup memuaskan hasrat kami walaupun ternyata pasir di pantai ini masih coklat karena erupsi merapi beberapa tahun lalu. Kami memanfaatkan lokasi ini sebagai photospot untuk mengabadikan moment yang tak terlupakan ini. Terutama pasangan baru di rombongan kami, sepertinya mereka juga memanfaatkan jalan-jalan kali ini untuk ajang nyicil-nyicil photo preweding,, Hahahahahaha.
Berikut hasil laporan dari lapangan "Pantai Baron Jogjakarta":
Setelah puas melihat pantai baron selama 1 jam, kami melanjutkan ke spot berikutnya. Sundak, pantai ini menjadi pantai favorit para wisatawan yang berkunjung ke jokja, sebenarnya pantai ini tidak seperti pantai-pantai lainnya di pantai selatan karena memiliki tumpukan coral (karang) pada bibir pantai sehingga sulit untuk berenang dipantai ini namun disininilah keindahan pantai ini, kita dapat melihat hewan laut yang tinggal di sela-sela karang yang ada mulai dari ikan, keong, kepiting, sampai yang berbahaya yaitu bulu babi, untuk itu saya sarankan untuk selalu mengenakan alas kaki ketika melintasi karang di pantai ini, mungkin karena didominasi karang maka pantai ini memiliki pasir yang putih (sebenarmya pecahan-pecahan karang putih seperti pasir) sehingga terlihat lebih anggun. Sama seperti di pantai baron, kegiatan kami di dominasi oleh pengambilan photo (anak narsis), kemudian setelah capek barulah kami memutuskan untuk makan sore diatas tempat makan yang langsung memandang ke laut selatan, waow, pemandangan yang cukup berkesan...
Berikut hasil laporan dari lapangan "Pantai Sundak Jogjakarta":
Dan jarum jam menunjukan pukul 5 sore, kami harus kembali ke kota karena rencana kami selanjutnya adalah membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang. Perjalan ke kota lumayan melelahkan, mungkin karena kami sudah menghabiskan seluruh energi kami di kedua pantai tadi sehingga beberapa diantara kami ada yang tertidur dalam kendaraan (termasuk saya XP). Kami sampai di jogja pukul 7 malam, lokasi pertama yang kami kunjungi untuk membeli oleh-oleh adalah UGD (Unit Gawat Dagadu) weleh, dari nama terlihat lumayan mencekam, namun disinilah tempat oleh-oleh unik berupa Kaos, Mug & cinderamata has Jogja yang sudah terkenal itu dijual. kami menghabiskan waktu sekitat 30 menit untuk memilah barang apa saja yang akan kami beli dan rata-rata diantara kami lebih memilih kaos untuk dijadikan kenang-kenangan telah berada di kota ini.
Setelah dari UGD, kami melanjutkan untuk mencari cinderamata lainnya di Jl. Malioboro, malam itu lumayan ramai dan kami hanya memiliki sedikit waktu untuk mencari cinderamata sehingga kami hanya berputar disekitar malioboro mall dan pedagang kaki lima di depan nya, semoga lain kali kami mendapatkan kesempatan untuk mengeksplor jalan yang terkenal khas Jogjakarta ini.
Untuk makan malam, saya mencoba memberikan rekomendasi khas jogja kembali. Sebuah menu yang cukup membuat merinding bulu roma, wahahahahaha(saya akan beritahu rahasianya diakhir, karena jika dari awal di kasi tau teman-teman semua pasti batal makan). yap,,, Oseng-Oseng Mercon, makanan ini menjadi makanan khas jogja juga dimana rahasianya adalah di komposisi dari makanan tersebut yang yang sebenarnya mirip dengan semur daging, namun ditambahkan porsi cabai rawit yang cukup banyak dengan perbandingan 1 kg daging di campur dengan 10kg cabai rawit (saya tanya langsung sama yang buat ketika pertama kali makan disini). Dan saya pun sudah menerka hasilnya akan serupa, kami yang makan bercucuran keringat sampai kepala pusing, hwahahahahahaha, si Riki Idol malah berusaha mencuci daging dengan air aqua agar rasa pedas sedikit hilang...
Akhirnya kami memutuskan pulang pada pukul 12 malam, dengan perut panas, hwahahahahahaha... sesampainya dirumah, ada beberapa diantara kami langsung menuju toilet untuk melampiaskan pedas tadi, namun ada beberapa yang langsung beranjak tidur, termasuk saya... dan kami pun sekali lagi tertidur dengan suara ngorok Riki Idol ZZZZzzzz...
Minggu, 25 Maret 2012. Sunmor UGM, Bakpia Pathuk 25, Lempuyangan, Pulang.
Ini hari terakhir kami liburan di jogja, jam menunjukan pukul 6.30, saya terbangun lagi-lagi karena lalulintas antara ruang tamu-kamarmandi, pagi ini kami akan mengitari area pasar minggu atau yang biasa di sebut Sunmor (sunday morning) di kawasan kampus UGM, tepatnya di daerah lembah UGM. Setelah berpamitan dengan Mbah, kami berangkat tanpa mandi (hanya cuci muka), olahraga gitu looohh...!!!. Setiba nya disana kami langsung mengitari pasar pagi ini yang menurut saya sudah banyak berubah karena di pindah lokasikan menjadi dibelakang gym UGM. Padahal sebelumnya lokasi sunmor ini berada di jalan umum antara Fakultas Pertanian sampai D3 Ekonomi & Bisnis (lumayan panjang). Mungkin ini salah satu bentuk penataan agar jalan tersebut tidak lagi macet menjelang minggu pagi. Tidak ada diantara kami yang membeli, cukup melihat-lihat saja kecuali Desti yang membeli gordyn untuk kamarnya di kost (hadeeehh).
Berikut hasil laporan dari lapangan "Sunmor UGM":
Setelah mengunjungi sunmor, kami menuju gerbatama UGM untuk sekedar ambil photo, mengabadikan bahwa kami Ekstensi Teknik Industri UI pernah jalan-jalan kemari. Setelah berfoto, kami melanjutkan untuk sarapan di soto pak nanto di daerah selokan mataram dan membeli bingkisan berupa coklat Merk Moggo yang merupakan brand coklat khas dari jogja. Sarapan selesai, saatnya ke tempat tujuan terakhir, yap,, pusat pembuatan Bakpia Pathuk 25. Tempat ini cukup ramai dikunjungi apalagi hari ini adalah hari terakhir liburan long weekend, dan kami harus berusaha ekstra keras untuk mendapatkan kotak demi kotak bakpia berjubel dengan wisatawan lainnya, terlebih dengan susahnya mencari tempat parkir untuk mobil sewaan kami.
kami sampai rumah pukul 12.00, saatnya packing untuk pulang dan mengembalikan kendaraan. Setelah ritual ini beres kami pun pamitan kepada Mbah nya Fitra yang telah mengijinkan kami untuk menginap selama 2 hari yang menyenangkan. Dan kamipun berangkat menuju stasiun lempuyangan Jogja untuk pulang ke jakarta. Stasiun ini menjadi saksi, dimana kami merasa cukup puas dengan pelayanan kota ini, menyajikan banyak tempat yang bisa kami kunjungi, menyajikan makanan yang dapat kami nikmati, terlebih dengan saya yang dapat merasakan rumah kedua dikota ini dengan adanya seorang Ibu Negara yang selalu ada di Hati.
Selamat Tinggal Jogja, Kelak kita akan bertemu lagi,
karena selalu ada alasan untuk kembali kesini...
Salam Hangat,