Jogjakarta, Selalu ada alasan untuk kesana...!!! (Part.1)
"
Rencana liburan ini berawal saat saya sedang kumpul bersama teman-teman ekstensi teknik industri UI, berawal dari sebuah angka merah pada kalender, kami memutuskan untuk melakukan longtrip ke kota pelajar jogjakarta. Niat ini dipermudah, karena ada salah seorang teman yang bisa membantu dalam pengurusan Akomodasi (tiket kereta) yang terkenal sangat sulit untuk didapat. Tak heran, Jokja adalah kota liburan menurut saya, dimana semua orang pasti ingin menginjakan kaki sekali lagi dan lagi ketika berkunjung ke kota ini. Andi Budiansyah, teman kami yang satu inilah pejuang tiket kami hingga bisa datang ke kota Jogja, rela mengantri & di ceramahi petugas PT. Kereta Api untuk mendapatkan tiket perjalanan dengan tema "Rombongan", ya itulah sebutan kami di kereta. 13 orang mahasiswa ekstensi Teknik Industri UI yang mencoba untuk membuang rasa penat kesibukan di tengah-tengah ibukota.
"
" Jika tua nanti kita telah hidup masing - masing, Ingatlah Hari ini "
(project-pop)
Rencana liburan ini berawal saat saya sedang kumpul bersama teman-teman ekstensi teknik industri UI, berawal dari sebuah angka merah pada kalender, kami memutuskan untuk melakukan longtrip ke kota pelajar jogjakarta. Niat ini dipermudah, karena ada salah seorang teman yang bisa membantu dalam pengurusan Akomodasi (tiket kereta) yang terkenal sangat sulit untuk didapat. Tak heran, Jokja adalah kota liburan menurut saya, dimana semua orang pasti ingin menginjakan kaki sekali lagi dan lagi ketika berkunjung ke kota ini. Andi Budiansyah, teman kami yang satu inilah pejuang tiket kami hingga bisa datang ke kota Jogja, rela mengantri & di ceramahi petugas PT. Kereta Api untuk mendapatkan tiket perjalanan dengan tema "Rombongan", ya itulah sebutan kami di kereta. 13 orang mahasiswa ekstensi Teknik Industri UI yang mencoba untuk membuang rasa penat kesibukan di tengah-tengah ibukota.
Kamis, 22 Maret 2012. Hari Keberangkatan.
Kami berkumpul di stasiun Tanah Abang, sekali lagi saya merasa beruntung karena tiket yang kami dapatkan karena banyak sekali orang hilir mudik untuk mencari selembar kertas bertuliskan nomor tempat duduk kereta api senja ekonomi Bengawan (Tn. Abang - Solo Jebres). Keadaan sore itu cukup ramai, karena liburan ini merupakan hari jum'at kejepit yang terkenal dengan "Long Weekend", hal inilah yang saya rasa menjadi pemikiran setiap orang untuk menyempatkan pulang atau berlibur ke kota yang menyajikan kebersamaan ini. Kereta kami berangkat pukul 19. 40, dengan diiringi sirene khas kereta api, kami berangkat meninggalkan Jakarta.
Jum'at, 23 Maret 2012. Hari 1 Stasiun Lempuyangan, Taman Pintar, Mirota Batik, Alun-Alun Kraton.
Jam menunjukan pukul 05.25, kereta Bengawan sudah sampai di stasiun Wates Jogja, tanda bahwa Lempuyangan masih 30 Menit lagi. kami bersiap dengan mengambil helai demi helai tisu basah untuk membersihkan muka, bagian ini yang paling tidak enak, keadaan kurang tidur diatas kereta membuat kami terlihat suntuk, meskipun begitu jogja masih terbayang indah di pikiran kami. Setelah setengah jam berlalu, yeah, stasiun lempuyangan... akhirnya.
Perjalan pertama, menuju rumah fitra, Ibu negara sudah menanti didepan stasiun dengan wajah berseri-seri. Akhirnya penantian selama 2 bulan terbayar sudah.. kami emua naik taksi menuju rumah fitra di daerah jalan godean sebagai tempat menginap (sebenarnya karena kami semua memiliki budged minim XP). Sekalian saya "ngapel". Kami memutuskan untuk menyewa kendaraan mobil untuk akomodasi selama di jokja, dengan modal 100rb per orang, dapatlah 2 unit mobil Avanza dan Xenia sebagai tunggangan selama 3 hari yang di nahkodai 4 orang pilot handal Ruslan, Riki, Edo & Alif (RREA, cocok lah jadi boyband).
Setelah melaksanakan ibadah solat jum'at, kami mengawali trip kami dengan makan siang di Loempia Boom mas budi, tempat ini sudah menjadi langganan makanan saya jika ke jogja. Dimulailah keganasan kami dalam menghabiskan makanan, bagaimana tidak, perjalanan 10 jam di kereta menguras tenaga & energi kami sehingga makanan siang ini kami anggap sebagai pelampiasan. Ditempat inipun kami mendapatkan pengakuan resmi (video pengakuan menysul yah) teman kami Edo & Nia (gak tau mana yang cowok, mana yang cewek).
Setalah puas makan, kami melanjutkan perjalan menuju alun-alun keraton jogjakarta, namun tertunda karena terlalu lama mencari tempat parkir, maklumlah, long weekend seperti ini pasti menjadi ajang jalan-jalan seluruh turis dan warga kota jogja itu sendiri dan pada akhirnya kami dapat merapatkan kendaraan di sebelah taman pintar jogjakarta. Ditempat ini kami habiskan waktu untuk sekedar melakukan foto spot dan ibadah sholat ashar. Berikut laporan foto saya dari lapangan :
Setelah puas berfoto ria di taman pintar, kami jalan lagi menuju Benten Vredeburg, namun sayang sekali objek wisata ini sudah tutup karena kami datang pukul 5 sore, sedangkan jam operasional hanya sampai jam 4 (T-T) akhirnya kami memutuskan untuk masuk ke dalam Mirota Batik saja untuk melihat barang unik yang di jual disana. Setelah puas melihat barang unik, kami pergi menuju Stasiun Tugu Jogjakarta untuk menjemput Andi & Rosyid (teman kami yang terlebih dahulu pulang ke rumahnya) dan mencoba makan malam di angkringan stasiun tugu dengan menu andalan "KOPI JOSS", menurut kami yang mencoba, ternyata rasanya hampir sama dengan kopi biasa walaupun sudah ditambah dengan arang asli. Selain itu, kami mencoba makanan khas kaki lima jogja, "Nasi Kucing" sesuai dengan namanya, makanan ini memiliki porsi mini seperti makanan kucing, walaupun begitu rasa yang disajikan lumayan menutup rasa lapar perut kami.
Perut pun sudah penuh, dan kami melanjutkan perjalanan jalan-jalan ke Alun-alun selatan Keraton Jogjakarta, disini ada 2 buah pohon beringin besar yang kononnya dapat mengabulkan permohonan (haiiissshh) dengan cara memohon dalam hati kemudian berjalan diantara kedua pohon tersebut dengan mata tertutup (hweleeeehh) jika bisa, permohonan akan terkabul, namun jika tidak berhasil maka akan nabrak orang, tembok, tukang jualan bahkan mobil yang sedang parkir. Terlepas dari mitos tersebut, ada beberapa dari kami yang mencoba, dan hasilnya hanya Andi budiansyah saja yang bisa mencoba dengan sekali jalan (semoga gak ngintip ya ndi)... sedangkan Yan Alex juga berhasil setelah 2 kali muter-muter dengan mata tertutup... wakakakakakaakk,, bagian ini saya harus tertawa, Teman-teman lain nya rata-rata tidak berhasil,
Desti : Nabrak tembok pembatas pohon
Wijana : Gak jelas Arahnya
Edo : Malah ke arah sebaliknya
Alif : Malah ke arah parkiran mobil
Dika : Ke tempat becekan air
Fitra A.K.A ibu negara : Bisa sih, tapi cuman jarak pendek hwahahahahaha...
cuman segitu aja yang saya liat, gak tau si imam sama si riki.
Di alun-alun ini sayang sekali tidak ada photo yang diambil, karena phootografernya takut ah, soalnya banyak mitos kalo ambil photo disana nanti ada makhluk aneh yang ikutan photo. Jadi lebih baik langsung pulang saja.
Jam menunjukan pukul 12 malam, kami baru sampai dirumah fitra, setelah bersih bersih dan solat isya, kami langsung rebahan di ruang depan, sedangkaan para wanita tangguh tidur di kamar fitra. Sekitar 15 menit membahas perjalanan hari ini, satupersatu suara menghilang karena sudah pergi ke dunia awan diatas bantal. Dan perjalan hari ini harus ditutup dengan ngorok keras Riki Idol... ZZZZZzzzzzz.....
" Jika tua nanti kita telah hidup masing - masing, Ingatlah Hari ini "
(project-pop)
Rencana liburan ini berawal saat saya sedang kumpul bersama teman-teman ekstensi teknik industri UI, berawal dari sebuah angka merah pada kalender, kami memutuskan untuk melakukan longtrip ke kota pelajar jogjakarta. Niat ini dipermudah, karena ada salah seorang teman yang bisa membantu dalam pengurusan Akomodasi (tiket kereta) yang terkenal sangat sulit untuk didapat. Tak heran, Jokja adalah kota liburan menurut saya, dimana semua orang pasti ingin menginjakan kaki sekali lagi dan lagi ketika berkunjung ke kota ini. Andi Budiansyah, teman kami yang satu inilah pejuang tiket kami hingga bisa datang ke kota Jogja, rela mengantri & di ceramahi petugas PT. Kereta Api untuk mendapatkan tiket perjalanan dengan tema "Rombongan", ya itulah sebutan kami di kereta. 13 orang mahasiswa ekstensi Teknik Industri UI yang mencoba untuk membuang rasa penat kesibukan di tengah-tengah ibukota.
Kamis, 22 Maret 2012. Hari Keberangkatan.
Kami berkumpul di stasiun Tanah Abang, sekali lagi saya merasa beruntung karena tiket yang kami dapatkan karena banyak sekali orang hilir mudik untuk mencari selembar kertas bertuliskan nomor tempat duduk kereta api senja ekonomi Bengawan (Tn. Abang - Solo Jebres). Keadaan sore itu cukup ramai, karena liburan ini merupakan hari jum'at kejepit yang terkenal dengan "Long Weekend", hal inilah yang saya rasa menjadi pemikiran setiap orang untuk menyempatkan pulang atau berlibur ke kota yang menyajikan kebersamaan ini. Kereta kami berangkat pukul 19. 40, dengan diiringi sirene khas kereta api, kami berangkat meninggalkan Jakarta.
Jum'at, 23 Maret 2012. Hari 1 Stasiun Lempuyangan, Taman Pintar, Mirota Batik, Alun-Alun Kraton.
Jam menunjukan pukul 05.25, kereta Bengawan sudah sampai di stasiun Wates Jogja, tanda bahwa Lempuyangan masih 30 Menit lagi. kami bersiap dengan mengambil helai demi helai tisu basah untuk membersihkan muka, bagian ini yang paling tidak enak, keadaan kurang tidur diatas kereta membuat kami terlihat suntuk, meskipun begitu jogja masih terbayang indah di pikiran kami. Setelah setengah jam berlalu, yeah, stasiun lempuyangan... akhirnya.
Perjalan pertama, menuju rumah fitra, Ibu negara sudah menanti didepan stasiun dengan wajah berseri-seri. Akhirnya penantian selama 2 bulan terbayar sudah.. kami emua naik taksi menuju rumah fitra di daerah jalan godean sebagai tempat menginap (sebenarnya karena kami semua memiliki budged minim XP). Sekalian saya "ngapel". Kami memutuskan untuk menyewa kendaraan mobil untuk akomodasi selama di jokja, dengan modal 100rb per orang, dapatlah 2 unit mobil Avanza dan Xenia sebagai tunggangan selama 3 hari yang di nahkodai 4 orang pilot handal Ruslan, Riki, Edo & Alif (RREA, cocok lah jadi boyband).
Setelah melaksanakan ibadah solat jum'at, kami mengawali trip kami dengan makan siang di Loempia Boom mas budi, tempat ini sudah menjadi langganan makanan saya jika ke jogja. Dimulailah keganasan kami dalam menghabiskan makanan, bagaimana tidak, perjalanan 10 jam di kereta menguras tenaga & energi kami sehingga makanan siang ini kami anggap sebagai pelampiasan. Ditempat inipun kami mendapatkan pengakuan resmi (video pengakuan menysul yah) teman kami Edo & Nia (gak tau mana yang cowok, mana yang cewek).
Setalah puas makan, kami melanjutkan perjalan menuju alun-alun keraton jogjakarta, namun tertunda karena terlalu lama mencari tempat parkir, maklumlah, long weekend seperti ini pasti menjadi ajang jalan-jalan seluruh turis dan warga kota jogja itu sendiri dan pada akhirnya kami dapat merapatkan kendaraan di sebelah taman pintar jogjakarta. Ditempat ini kami habiskan waktu untuk sekedar melakukan foto spot dan ibadah sholat ashar. Berikut laporan foto saya dari lapangan :
Setelah puas berfoto ria di taman pintar, kami jalan lagi menuju Benten Vredeburg, namun sayang sekali objek wisata ini sudah tutup karena kami datang pukul 5 sore, sedangkan jam operasional hanya sampai jam 4 (T-T) akhirnya kami memutuskan untuk masuk ke dalam Mirota Batik saja untuk melihat barang unik yang di jual disana. Setelah puas melihat barang unik, kami pergi menuju Stasiun Tugu Jogjakarta untuk menjemput Andi & Rosyid (teman kami yang terlebih dahulu pulang ke rumahnya) dan mencoba makan malam di angkringan stasiun tugu dengan menu andalan "KOPI JOSS", menurut kami yang mencoba, ternyata rasanya hampir sama dengan kopi biasa walaupun sudah ditambah dengan arang asli. Selain itu, kami mencoba makanan khas kaki lima jogja, "Nasi Kucing" sesuai dengan namanya, makanan ini memiliki porsi mini seperti makanan kucing, walaupun begitu rasa yang disajikan lumayan menutup rasa lapar perut kami.
Perut pun sudah penuh, dan kami melanjutkan perjalanan jalan-jalan ke Alun-alun selatan Keraton Jogjakarta, disini ada 2 buah pohon beringin besar yang kononnya dapat mengabulkan permohonan (haiiissshh) dengan cara memohon dalam hati kemudian berjalan diantara kedua pohon tersebut dengan mata tertutup (hweleeeehh) jika bisa, permohonan akan terkabul, namun jika tidak berhasil maka akan nabrak orang, tembok, tukang jualan bahkan mobil yang sedang parkir. Terlepas dari mitos tersebut, ada beberapa dari kami yang mencoba, dan hasilnya hanya Andi budiansyah saja yang bisa mencoba dengan sekali jalan (semoga gak ngintip ya ndi)... sedangkan Yan Alex juga berhasil setelah 2 kali muter-muter dengan mata tertutup... wakakakakakaakk,, bagian ini saya harus tertawa, Teman-teman lain nya rata-rata tidak berhasil,
Desti : Nabrak tembok pembatas pohon
Wijana : Gak jelas Arahnya
Edo : Malah ke arah sebaliknya
Alif : Malah ke arah parkiran mobil
Dika : Ke tempat becekan air
Fitra A.K.A ibu negara : Bisa sih, tapi cuman jarak pendek hwahahahahaha...
cuman segitu aja yang saya liat, gak tau si imam sama si riki.
Di alun-alun ini sayang sekali tidak ada photo yang diambil, karena phootografernya takut ah, soalnya banyak mitos kalo ambil photo disana nanti ada makhluk aneh yang ikutan photo. Jadi lebih baik langsung pulang saja.
Jam menunjukan pukul 12 malam, kami baru sampai dirumah fitra, setelah bersih bersih dan solat isya, kami langsung rebahan di ruang depan, sedangkaan para wanita tangguh tidur di kamar fitra. Sekitar 15 menit membahas perjalanan hari ini, satupersatu suara menghilang karena sudah pergi ke dunia awan diatas bantal. Dan perjalan hari ini harus ditutup dengan ngorok keras Riki Idol... ZZZZZzzzzzz.....
5 komentar:
Jiahahaha, Cuma gw doang yang berhasilll :D:D
Menunggu Part 2nya... :D
seeppp..
cok... minta theme e cuk..
hadeh, malah minta theme... comment mu ra mutu tenan... wkwkwkwkwkwk....
di alun2 ada kok foto nya
tapi cuman aku sendirian
wkwkwkwk
Posting Komentar