Birth Logs, Nadine Khairina Carstenszia Andinarya


Andinarya's Birth Logs...



There are no seven wonders of the world in the eyes of a child, There are seven million.


(Walt Streightiff)




Nadine Khairina Carstenszia Andinarya
(Harapan Terbaik dari Puncak Pertama Keluarga Andi & Narya)

Minggu lalu, 19 Juni sudah 40 minggu umur kehamilan Fitra, si dedek belum memberikan tanda tanda mau keluar, kami putuskan untuk memulai proses cesar besoknya tanggal 20 mengingat berat si dedek diperkirakan sudah sampai 3,8 Kgs, saya bikin time Log nya selama persalinan supaya saya ingat prosesnya yaah, itung itung kenang kenangan saya menjadi seorang Ayah.

Juni 19th 2016 / 07.20 PM

Kami menghubungi dr. stella untuk informasi kalau ingin proses cesar besok, langsung di respon "oke, masuk malam ini yah. sampai ketemu besok". Anyway dokter ini memang yang paling bikin tenang, di saat paling tegang buat kami untuk menjadi orang tua, dia bisa memberikan informasi dan solusi yang masuk akal dan tidak bertele tele.

Juni 19th 2016 / 08.10 PM

Kami sampai di rumah sakit, setelah proses administrasi Fitra di periksa dan konsultasi dengan dokter anastesi untuk kebutuhan persalinan cesar besok, sedikit flashback, kami memutuskan dedek di operasi cesar saat umur kandungan sekitar 7 Bulan, dr. Stella mengungkapkan berat nya sudah mencapai 3,4 Kgs dan kemungkinan berat saat melahirkan sekitar 4 Kgs untuk itu di sarankan untuk mengambil persalinan cesar. Sulit buat Fitra untuk mengambil jalan ini, sebagai wanita mungkin memang pasti ada keinginan untuk menjalani persalinan dengan cara normal apapun resiko nya, tapi tidak sulit buat saya untuk memutuskan, karena saya tidak mau mengambil resiko untuk Fitra dan anak kami.

Juni 19th 2016 / 10.00 PM

Fitra sudah bisa masuk kamar, saya masih terus meyakinkan istri saya ini, memastikan kalau semuanya akan baik baik saja sambil saya ajak ngobrol dedek di perut fitra, mengatakan kalau "besok kita ketemu ya dek, jangan susah susah keluarnya :)".

Juni 20th 2016 / 03.40 AM

Fitra bangunkan saya untuk Sahur, hari itu Ramadhan ke 15, sahur di basement rumah sakit, ala kadarnya saja tapi sahur itu akan paling saya ingat dalam hidup saya, hari ini insya Allah saya jadi Ayah.

Juni 20th 2016 / 07.10 AM

Fitra di bawa ke ruang operasi, saya tidak dapat mendampingi :(, ruangan operasinya harus steril, itu alasan nya. 50 menit saya tunggu, pintu ruang operasi di buka, saya lihat Nadine untuk pertama kalinya, wajah nya merah, rambutnya tipis, tangan kanan dia masukan kedalam mulut, dia tidak menangis, saya yang menangis. Nadine di bawa ke ruang bayi untuk di bersihkan dan Fitra masih belum bisa di dampingi, masih observasi kata dokter anastesi, jadi saya hanya bisa menunggu lagi, kali ini di depan pintu ruang bayi.

Juni 20th 2016 / 08.30 AM

Saya di panggil masuk ruang bayi, di minta mengecek kondisi Nadine, suster menjelaskan bagian tubuh anak saya semua lengkap tanpa kekurangan, hanya ada tanda lahir di punggung menurutnya mungkin memar saat jalan lahir, setelah itu saya gendong nadine untuk pertama kali. Beratnya 3,99 Kgs, sesuai dengan prediksi dr. Stella meleset 1 gram saja :). Saya adzan kan nadine di telinga nya, suaranya keluar hanya bergumam, tapi sudah membuat saya senang karena hari ini saya sudah menjadi Ayah.



Juni 21th 2016 / 09.00 AM

Fitra sudahh bisa jalan pelan pelan, ASI nya belum lancar, tiap 2 jam sekali kami coba untuk pumping tapi hasilnya tidak sesuai dengan yang di harapkan, Nadine sudah mulai sering menangis, mungkin agak lapar, akhirnya dengan berat hati, kami putuskan menambah asupan dengan susu formula.

Juni 22th 2016 / 08.00 AM

Bilirubin Nadine tidak mencukupi untuk di bawa pulang, dokter retno bilang harus di sinari lagi 1 hari, kami batal pulang, ASI fitra sudah mulai lancar, susu formula sudah tidak di lanjutkan. Menggendong Nadine menjadi kegiatan yang menyenangkan, anak saya ini baru berumur 3 hari, tapi kelopak matanya sudah terbuka besar sekali, bola matanya putih bersih, dan seakan akan sudah bisa melihat fokus.




Juni 23th 2016 / 10.00 AM

Nadine sudah boleh pulang, Final check nya sudah oke semua, Fitra sudah mulai bisa memberikan ASI dengan lancar, kami pulang hari ini, dengan anak pertama kami Nadine Khairina Carstenszia Andinarya.

Salam Hangat,




Idenberg Lake, Danau di 4200m ASL




Take nothing but Memories, Leave nothing but Footprints.
-Chief Seattle-


Hari kartini tahun ini cukup fantastis, saya bisa ikut fun trip ke danau Idenberg, Lorentz National Park, Papua. sesuatu hal yang gak mungkin saya ikuti kalau saya tidak kerja di sini, di area kontrak karya PT. Freeport Indonesia.

Kami berangkat ber-sembilan yang dibagi dalam 2 kelompok, dari Tembagapura MP 68 jam 5 pagi setelah sholat subuh kami berangkat dengan LV Ford Ranger, dan karena LV ini tidak memiliki ijin masuk Heat Road, kami harus parkir kendaraan tersebut di area MP 74 dan meneruskan perjalanan dengan menggunakan Tram ke area GBT (Gunung Bijih Timur), sesampainya di GBT kami di jemput oleh kelompok lainnya dengan kendaraan yang memiliki license untuk berjalan di area tambang Grasberg, kok ribet banget yah keliatannya ? YES, di area tambang ini semua penuh dengan keteraturan, maka semua yang kita lakukan harus melalui prosedur yang baik demi keselamatan kita bersama.

Berikut hasil foto perjalan menuju Batu Bersih, lokasi parkir kendaraan sebelum hiking :



Idenberg adalah sebuah danau yang cantik, yang ada di ketinggian 4200 masl (meter above sea level) dekat Grasberg Open Pit Mine milik Freeport Indonesia, untuk mencapai danau tersebut dari area GBT kami menuju ke area terakhir kendaraan bisa parkir di area Batu Bersih (masih area Grasberg), setelah itu kita masih harus hiking sekitar satu jam dari lokasi parkir kendaraan. Selain berada di ketinggian yang fantastis, danau ini berada di cerukan antara 2 gunung yang menjadikannya salah satu objek melepas penat para pekerja tambang di area PTFI.

Hiking satu jam buat kami terbayar tuntas saat melewati jalur pendakian dengan view yang membahana dan pada akhirnya Idenberg sudah di depan mata, tempat ini sebuah maha karya Allah buat saya, sungguh.


Satu jam kami habiskan untuk santai santai di area danau, saya sendiri sampai tidur di atas batuan sekitar danau :). Setelahnya kami putuskan untuk turun karena hari sudah mulai siang dan mulai muncul potensi kabut yang bisa menyulitkan kami di perjalan pulang.

Sebelum dzuhur saya sudah sampai tembagapura lagi, pengalaman ini hebat sekali, terima kasih saya ucapkan untuk teman teman supply chain group yang sudah mau mengajak untuk mengunjungi danau ini, lain kali, saya mau lagi.

Salam Hangat,